Jumat, 02 November 2018

Reportase 30 Oktober 2018

Nama : Irma Ristantina Luthviyani
NPM : 15120110
Kelas : 7C PGSD



FILSAFAT  PENDIDIKAN
Mata kuliah Filsafat Pendidikan yang diampu oleh Bapak Mohammad Aniq KHB, S.Pd., M.Hum pada hari selasa, tanggal 30 Oktober 2018 di gedung utama 414 UPGRIS. Pembahasan materi pada pertemuan kali ini yaitu tentang pendidikan dan pengajaran.
Pendidikan merupakan suatu laku atau tindakan maupun tuntunan. Sedangkan pengajaran termasuk dalam pendidikan, artinya pengajaran memberikan pengetahuan tentang laku aau tuntunan untuk mencapai pendidikan.
Pendidikan adalah menganyomi dan penganyoman, menjaga dan pelestari. Pendidikan artinya yang mengandung, mendidik. Pendidikan dimulai sejak awal mengandung. Penentu pendidikan yang bagus adalah dari wanita. Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya menuntun, mendidik serta memberikan wawasan kepada anak – anak sejak dikandung, lahir untuk mencapai kedewasaan baik secara jasmani dan rohani dalam interasi alam maupun sosial beserta lingkungannya.
Adab sendiri artinya merupakan akumulasi dari akhlak-akhlak. Sedangkan peradaban merupakan akumulasi dari manusia yang beragam jenisnya untuk mencerminkan siapa dia mereka.

Jumat, 19 Oktober 2018

Reportase 4

FILSAFAT PENDIDIKAN
Mata kuliah Filsafat Pendidikan yang diampu oleh Bapak Mohammad Aniq KHB,S.Pd., M.Hum pada pertemuan ke-4 yang dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 16 Oktober 2018 di gedung utama 416 UPGRIS. Pembahasan materi pada pertemuan ke-3 yakni tentang 3 klarifikasi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara.
Tiga istilah yang dianggap mewakili klarifikasi Ki Hajar Dewantara yaitu :
1. Ruang
Ruang yang dimaksudkan disini adalah bukan suatu tempat kosong yang dapat dihuni banyak orang,akan tetapi menempatkan diri kita sendiri. Sebenarnya, dalam diri kita sendiri terdapat suatu ruangan yang luas.
Contohnya : Imajinasi. Dimana imajinasi tersebut mampu membawa diri atau raga ke tempat dimensi yang dapat berpetualang,mengeksplor  bahkan hal – hal yang membawa ke arah yang luas.
2. Roh
Didalam roh ada akal. Dimana akal merupakan generator yang menggerakkan kemudian menggiring kearah realitas yakni asma. Asma disini dijelaskan bahwa bukan hanya sekedar nama namun memiliki makna yang realitas dalam diri seseorang.
3. Jasad


Pendidikan yang dibawa oleh Ki Hajar Dewantara menciptakan suatu kesadaran. Kesadaran yang dimaksud adalah mengilhami untuk memahami ruang, roh dan jasad.
Manusia adalah titah Tuhan. Titah sendiri artinya jejak atau suatu landasan. Manusia diciptakan oleh Allah untuk merangkul semuanya ermasuk alam karena manusia diberi akal untuk dapat menciptakan kerukunan dan mengelola alam.
Titah Tuhan terdiri dari :
1. Jasad/raga halus
2. Jasad/raga kasar
Kedua hal ini melahirkan pendidikan lahir dan batin.

Jumat, 05 Oktober 2018

REPORTASE PERTEMUAN KE 3

FILSAFAT PENDIDIKAN


Nama : Irma Ristantina Luthviyani
NPM  : 15120110
Kelas  : 7C PGSD

       Mata kuliah Filsafat Pendidikan yang diampu oleh Bapak Moh Aniq KHB ,S.Pd., M.hum., pada pertemuan ke-3 yang dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 2 Oktober 2018 di gedung utama 416 UPGRIS. Pembahasan materi pada pertemuan ke-3 yakni tentang tokoh pendidikan dan pendidikan itu sendiri.
     Banyak tokoh pendidikan di berbagai belahan dunia yakni ada Vygosky, Piaget dll. Namun di Indonesia punya tokoh pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantara. Nama asli beliau dahulu adalah Suwardi Suryaningrat namun diganti menjadi Ki Hajar Dewantara karena dari nama tersebut adalah orang yang berpengaruh di dunia nasional. Bukan hanya itu saja, dari konsep pendidikannya juga diterapkan di negara lain. Contoh adalah negara Finlandia. Negara yang tergolong potensi pendidikan terbaik no.1 di dunia dengan menggunakan sistem pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Beliau mempunyai skema atau pola dalam mengkonsep suatu pendidikan yaitu :
1. Pendidikan nasional
2. Politik pendidikan
3. Pendidikan anak – anak
4. Pendidikan kesenian
5. Pendidikan keluarga
6. Ilmu jiwa
7. Ilmu adab
8. Bahasa
       Dari skema atau berpola dalam mengkonsep suatu pendidikan mempunyai pengaruh besar dalam bangsa. Pendidikan nasional adalah harus senantiasa mengerti dan berawal dari rasa kemerdekaan. Kemerdekaan tidak sama dengan bebas. Sebab kemerdekaan menurut Ki Hajar Dewantara adalah mengerti batasan-batasan dan memahami keterbasan. Anda bergerak namun ada batasan atau ruang. Jika keluar maka akan bahaya. Freedom melahirkan independent. Kemerdekaan menurut Ki Hajar Dewantara ada 3 macam yaitu :
1. Berdiri sendiri
2. Tidak tergantung pada orang lain
3. Dapat mengatur diri sendiri.
      Dari hal tersebut harapannya, semua masyarakat mampu memahami diri yang berasal dari jiwa, berintropeksi, tergerak dan tergugah niatan untuk mewujudkan pendidikan di Indonesia lebih terarah dan mampu menerapkan sistem among pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Bangsa yang lupa adalah melupakan/dilupakan, dilalaikan/melalaikan.
Keyword dalam hal ini adalah pengajaran dan kebangsaan.pengajaran yang selaras dengan kehidupan bangsa dan penghidupan. “Kalau menerima subsidi, ordinasi setidak – tidaknya kita berhutang dengan pemberi subsidi dan itu bera dan membahayakan” menurut Ki Hajar Dewantara.


Kamis, 27 September 2018

REPORTASE


FILSAFAT PENDIDIKAN

Mata kuliah Filsafat Pendidikan pertemuan ke-2 yang dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 25 September 2018 di Gedung Utama 414 UPGRIS. Pembahasan materi pada pertemuan ke-2 yaitu mengenai asal mula pengetahuan/ilmu  (Epistemik).
Epistemik atau disebut juga epistemologi merupakan tingkat kognisi / pemikiran manusia mengenai asal muasal dari mana ilmu pengetahuan di peroleh dan hakikat pengetahuan. Epistimek sendiri merupakan seseorang yang sudah maupun mampu mengidentifikasi atau mensintesa atau mengevaluasi. Mensintesa itu sendiri menghasilkan produk terakhir.
Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, dari ‘alima – ya’lamu yang berarti Tahu atau Mengetahui. Ilmu juga termasuk salah satu sifat Tuhan, yaitu al’alim. Mempelajari realita kemudian manifistasi untuk dijadikan ilmu. Ilmu dimiliki oleh Tuhan kemudian melahirkan realita (manifestasi) setelah itu disempurnakan menjadi akal diturunkan menjadi manusia (khalifah) yang berilmu menemukan penemuan memunculkan realitas kembali kembali lagi ke ilmu. Ilmu maupun realita saling berkaitan satu sama lain. Ilmiah sendiri juga berasal dari ilmu, artinya ilmiah mengetahui segala sesuatu apa adanya. Manusia mempunyai akal. Sedangkan akal itu sendiri sesuatu yang mengikat dan tempatnya tersembunyi.
Pendidikan artinya yang mengandung, mendidik. Pendidikan dimulai sejak awal mengandung. Penentu pendidikan yang bagus adalah dari wanita. Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya menuntun, mendidik serta memberikan wawasan kepada anak – anak sejak dikandung, lahir untuk mencapai kedewasaan baik secara jasmani dan rohani dalam interasi alam maupun sosial beserta lingkungannya.



14120086 MIA TRISTIANA 15120002 DIANA CAHYANINGSIH 15120061 MUKHOLIFAH 15120064 CHINTYA BUDHYARTO PUTRI 15120090 AHMAD NASIRUDIN 15120101 AYU PUSVITA SARI 15120103 IRWAN BUDHI PRASETYA 15120104 INDRA DIO MEI PRATAMA 15120105 DWI SURYANING NURUS SYAFAAH 15120107 RANDY DWI SAPUTRO 15120109 YUWENTI RIFALDIYAH 15120110 IRMA RISTANTINA LUTHVIYANI 15120111 YULIANA FITRI AMIN 15120113 IKA SHOFWATUL MUNNA 15120114 TYO NUR FIRMAN 15120116 WENY WIDYA 15120117 SRI UTAMININGSIH 15120121 TRISCA CAMELIA 15120122 ERIN NOFAIDAH 15120123 BUNGA CHIKA PRATAMA 15120126 SILVIA MARANTIKA 15120129 ANDRE AGGASY HARHARA 15120131 AHMAD HIDAYAT 15120133 DEA AYU APRELIA 15120134 HIKMAH WIJI HASTUTI 15120135 RINDIANA PUTRI RIANI 15120136 NUR ADHA PRABA HANA PURI 15120139 DICKRI TIFANI BADI 15120142 ANIS MAULIDA 15120134 NUARI NUR BAETI 15120150 RETNA FITRI CAHYANINGTYAS 15120203TEGUH ARIF PRASETYO 15120204 NOOR KHOLIFAH SAIDAH 15120206 PUTRI AMALIAH 15120229 ELA ATIKA 15120237 AYU INTAN TINA 15120262 RARAS NOVIYANTI 15120266 NUR KHASANAH 15120275 DWY AFITA SARI 15120278 EVI ISTIANAH 15120283 TEGGOEH SUSILO 15120284 FELLA SILKYANTI 15120291 EL FRISA YUNITA ANINDYA 15120374 ACHMAD AGUNG PRASETYO 15120474 DIMAS BUDY PRASETYO